Muhammadiyah (secara harfiah bermakna "pengikut Muhammad") adalah sebuah lembaga Islam di Indonesia yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 1912 di Yogyakarta, Hindia Belanda. Lembaga ini bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial dengan tujuan memajukan masyarakat melalui ajaran Islam yang bersifat lebih modern dan murni. Hingga kini, Muhammadiyah telah mendirikan ribuan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan panti asuhan di seluruh Indonesia.
Setiap lima tahun sekali (sebelumnya setiap tahun dan tiga tahun sekali), Muhammadiyah mengadakan muktamar atau kongres tertinggi untuk membahas kebijakan strategis, arah gerakan, serta memilih ketua umum yang baru. Sejak 1912 hingga 2024, terhitung Muhammadiyah telah melaksanakan sebanyak 48 kali. Setiap kongresnya, Muhammadiyah mengeluarkan poster sebagai keperluan penyiaran dan publikasi kepada masyarakat. Yuk intip beberapa poster Muktamar Muhammadiyah dari masa ke masa!
14-21 Maart 1930, Boekittinggi
Congres Moehammadijah ke-19
Muktamar Muhammadiyah ke-19 yang diselenggarakan di Bukittinggi pada 14-21 Maret 1930 menggambarkan dua orang di tepi pantai melihat ke arah kapal dan surya bersinar bertuliskan Muhammadiyah dalam aksara Arab. Ada gambaran rumah gadang di sisi kanan poster. Uniknya, pada judul poster ditambahkan kata "Minangkabau" yang barangkali untuk menegaskan bahwa muktamar kali ini diselenggarakan di Tanah Minangkabau.
8-16 Mei 1931, Djogja
Congres Moehammadijah ke-20
Muktamar Muhammadiyah ke-20 yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 8-16 Mei 1931 menggambarkan sosok Pangeran Diponegoro menunjuk ke arah Masjid Gedhé Kauman dengan latar belakang Gunung Merapi yang mengeluarkan asap. Penggambaran Diponegoro digunakan untuk memperingati seabad Perang Jawa yang berlangsung pada 1825 hingga 1830. Terdapat pula tulisan Arab berbunyi "Hayya 'alal falah" yang bermakna "Marilah kita menuju kemenangan".
Sebuah keunikan lainnya, jika diamati, rangkaian huruf i-j pada kata Moehammadijah terlihat istimewa, huruf i tampak sedikit menumpang pada badan huruf j. Hal ini bukanlah kesalahan, melainkan merupakan praktik tipografi khas Belanda yang disebut diagraf atau ligatur IJ. Adakalanya kedua huruf tersebut malah disambung menjadi satu sehingga tampak seperti huruf y pada penulisan huruf miring.
1-7 Mei 1932, Makasser
Congres Moehammadijah ke-21
21-28 Juli 1936, Betawi
Congres Moehammadijah ke-25 (Seperempat Abad)
Muktamar Muhammadiyah seperempat abad yang diselenggarakan di Betawi (Jakarta) pada 21-28 Juli 1936 menggambarkan kereta api dan masjid kecil di belakangnya. Tak terlupa juga ada surya Muhammadiyah di langit sedang memancarkan sinarnya. Penggambaran kereta api di sini bisa dimaknai bahwa perjalanan menuju Batavia oleh peserta kongres kebanyakan menggunakan kereta api. Kereta api di Pulau Jawa sangat bisa diandalkan sebagai moda angkutan darat dan menghubungkan banyak kota besar dan kecil di seluruh Jawa.
7-12 Januari 1941, Djogja
Congres Moehammadijah ke-29
Congres Moehammadijah ke-30 Mirip dengan poster keluaran sebelumnya, sosok petani masih menjadi "tokoh utama" yang disorot dalam poster Muktamar Muhammadiyah ke-30 yang diselenggarakan di Purwokerto, Banyumas, pada 24-29 Desember 1941 ini. Uniknya, caping yang dikenakan oleh petani pada poster tidak seperti topi caping pada umumnya di Jawa, melainkan lebih mirip seperti caping khas Kalimantan Selatan yang disebut tanggui. 8-11 Juli 2000, Jakarta
Muktamar Muhammadiyah ke-44
Muktamar Muhammadiyah Jakarta 2000 adalah kongres pertama yang dilaksanakan pada milenium kedua tahun Masehi. Posternya memiliki kesan yang jauh lebih modern dan minimalis daripada poster-poster awal muktamar Muhammadiyah yang kaya akan unsur ilustrasi. Terlihat angka 44 berpadu dengan ikon Monumen Nasional dalam warna merah, putih, dan emas, dengan latar surya Muhammadiyah di belakangnya.
Artikel ini akan diperbarui setiap mendapatkan berkas poster muktamar Muhammadiyah dengan resolusi yang cukup memadai. Jika Anda memiliki berkasnya, sila beritahu kami. Terima kasih!
0 komentar:
Posting Komentar